
Tarian ini diiringi oleh lagu yang berasal dari Maluku yang juga berjudul Poco-Poco. Lagu Poco-Poco diciptakan oleh pencipta lagu berkebangsaan Indonesia asli Ambon yang bernama Arie Sapulette dan dinyanyikan oleh penyanyi ternama kala itu bernama Yopie Latul. Kaset atau CD lagu Poco-Poco pun disertai dengan gambar gerakan senam Poco-Poco.
Asal Usul Penamaan Poco-Poco :
Ada cerita unik tersendiri di balik terciptanya lagu Poco-Poco ini. Semua berawal dari sebuah pesta dan jamuan makan yang dihadiri oleh sang pencipta lagu, Arie Sapulette. Kala itu, Arie Sapulette terpikat pada seorang gadis yang sedang membawakan tarian tradisional daerah Yospan, Papua dan Wayase, Ambon. Spontan ia pun membuat sebuah lirik lagu dari melodi gendang yang mengiringi tarian sang gadis tersebut. Dan keterpikatannya pada gadis tersebut pun tercermin dari lirik lagu Poco-Poco yang berbunyi:
Balenggang pata pata
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe bodi poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti:
Jalan berlenggak lenggok
Goyangan badanmu gemulai
Bentuk tubuhmu indah berisi
Hanya kamu yang aku cinta
Hanya kamu yang aku sayang
Hanya kamu suka buat aku pusing
Arie Sapulette begitu terpikat dengan kegemulaian dan kelincahan gadis penari tersebut dalam membawakan tarian sehingga secara spontan ia megeluarkan kata poco poco. Dan sejak saat itu, tarian dengan melodi rentak gendang seperti yang dibawakan oleh gadis tersebut dinamakan Tari Poco-Poco. Setelah Arie pindah ke Jakarta pada tahun 1995, lagu yang ia gubah tersebut mulai populer ke seluruh Indonesia dan dinyanyikan oleh penyanyi terkenal, Yopie Latul.
Gerakan Tarian Poco-Poco
Gerakan dasar Tari Poco-Poco relatif cukup mudah sehingga sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, saking digemarinya, Tari Poco-Poco lalu dijadikan semacam senam irama oleh murid-murid sekolah di Indonesia. Gerakan tarian Poco-Poco adalah dua langkah kecil ke kanan, kembali ke tempat, lalu mundur satu atau dua langkah ke belakang, kemudian maju ke depan sambil berputar. Begitu seterusnya, gerakan tersebut diulang-ulang. Prinsipnya adalah memutar tubuh ke seluruh penjuru mata angin lalu kembali ke tempat semula.
Saat ini, Tarian Poco-Poco telah berkembang dengan pesat sehingga memiliki sekitar 50 variasi gerakan. Iringan musiknya pun menjadi beraneka ragam, dari iringan musik Poco-Poco versi dangdut, house music (disko) sampai cha-cha.
Kontroversi Pengharaman Tarian Poco-Poco di Malaysia
Beberapa waktu yang lalu, Tarian Poco-Poco kembali mendapat perhatian luas setelah pernyataan sepihak negara tetangga kita yang memfatwakan haramnya Tarian Poco-Poco ini. Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa Tarian Poco-Poco bukanlah berasal dari Indonesia melainkan dari Philipina. Tarian ini juga dikatakan ditarikan oleh umat Kristiani di sana sebagai prosesi ibadah mingguan yang tercermin dalam gerakannya yang membentuk tanda salib.
Namun fatwa haram tersebut sebenarnya sangat tidak berdasar. Dikatakan sangat tidak berdasar karena menilik sejarah dan asal-usulnya, tarian ini adalah jelas tarian asli dari budaya Indonesia. Dibuktikan dengan tarian ini sudah ditarikan sejak lama terutama di daerah Timur Indonesia. Gerakan yang dibuat pun sama sekali tidak membentuk tanda salib melainkan membentuk delapan penjuru mata angin. Selain itu, fatwa tersebut tidak datang dari badan resmi yang boleh mengeluarkan fatwa halal haram melainkan dari oknum tidak bertanggung jawab yang menyampaikan pesan tersebut melalui pesan berantai dalam email. Dari email tersebut, pesan ini kemudian meluas melalui blog-blog pribadi dan media-media online di sana.
Untungnya fatwa haram tersebut tetap tidak dapat menghentikan perkembangan Tarian Poco-Poco yang kini juga mulai populer ke berbagai penjuru belahan dunia. Terbukti kini Tarian Poco-Poco mulai populer di Negara-Negara Eropa seperti Swedia, Belanda, Jerman dan lainnya. Namun sayangnya kini Tarian Poco-Poco lambat laun mulai kehilangan kepopulerannya di tempat asalnya sendiri, Indonesia. Terbukti generasi muda kini justru lebih menyukai tarian asing seperti breakdance dan tarian bernuansa hip-hop lainnya. Padahal sudah sepantasnya bagi kita sebagai pemilik tarian ini untuk melestarikannya agar tidak kemudian dilupakan.
Ada cerita unik tersendiri di balik terciptanya lagu Poco-Poco ini. Semua berawal dari sebuah pesta dan jamuan makan yang dihadiri oleh sang pencipta lagu, Arie Sapulette. Kala itu, Arie Sapulette terpikat pada seorang gadis yang sedang membawakan tarian tradisional daerah Yospan, Papua dan Wayase, Ambon. Spontan ia pun membuat sebuah lirik lagu dari melodi gendang yang mengiringi tarian sang gadis tersebut. Dan keterpikatannya pada gadis tersebut pun tercermin dari lirik lagu Poco-Poco yang berbunyi:
Balenggang pata pata
Ngana pe goyang pica pica
Ngana pe bodi poco poco
Cuma ngana yang kita cinta
Cuma ngana yang kita sayang
Cuma ngana suka bikin pusing
Yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti:
Jalan berlenggak lenggok
Goyangan badanmu gemulai
Bentuk tubuhmu indah berisi
Hanya kamu yang aku cinta
Hanya kamu yang aku sayang
Hanya kamu suka buat aku pusing
Arie Sapulette begitu terpikat dengan kegemulaian dan kelincahan gadis penari tersebut dalam membawakan tarian sehingga secara spontan ia megeluarkan kata poco poco. Dan sejak saat itu, tarian dengan melodi rentak gendang seperti yang dibawakan oleh gadis tersebut dinamakan Tari Poco-Poco. Setelah Arie pindah ke Jakarta pada tahun 1995, lagu yang ia gubah tersebut mulai populer ke seluruh Indonesia dan dinyanyikan oleh penyanyi terkenal, Yopie Latul.
Gerakan Tarian Poco-Poco
Gerakan dasar Tari Poco-Poco relatif cukup mudah sehingga sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, saking digemarinya, Tari Poco-Poco lalu dijadikan semacam senam irama oleh murid-murid sekolah di Indonesia. Gerakan tarian Poco-Poco adalah dua langkah kecil ke kanan, kembali ke tempat, lalu mundur satu atau dua langkah ke belakang, kemudian maju ke depan sambil berputar. Begitu seterusnya, gerakan tersebut diulang-ulang. Prinsipnya adalah memutar tubuh ke seluruh penjuru mata angin lalu kembali ke tempat semula.
Saat ini, Tarian Poco-Poco telah berkembang dengan pesat sehingga memiliki sekitar 50 variasi gerakan. Iringan musiknya pun menjadi beraneka ragam, dari iringan musik Poco-Poco versi dangdut, house music (disko) sampai cha-cha.
Kontroversi Pengharaman Tarian Poco-Poco di Malaysia
Beberapa waktu yang lalu, Tarian Poco-Poco kembali mendapat perhatian luas setelah pernyataan sepihak negara tetangga kita yang memfatwakan haramnya Tarian Poco-Poco ini. Dalam pernyataan tersebut dikatakan bahwa Tarian Poco-Poco bukanlah berasal dari Indonesia melainkan dari Philipina. Tarian ini juga dikatakan ditarikan oleh umat Kristiani di sana sebagai prosesi ibadah mingguan yang tercermin dalam gerakannya yang membentuk tanda salib.
Namun fatwa haram tersebut sebenarnya sangat tidak berdasar. Dikatakan sangat tidak berdasar karena menilik sejarah dan asal-usulnya, tarian ini adalah jelas tarian asli dari budaya Indonesia. Dibuktikan dengan tarian ini sudah ditarikan sejak lama terutama di daerah Timur Indonesia. Gerakan yang dibuat pun sama sekali tidak membentuk tanda salib melainkan membentuk delapan penjuru mata angin. Selain itu, fatwa tersebut tidak datang dari badan resmi yang boleh mengeluarkan fatwa halal haram melainkan dari oknum tidak bertanggung jawab yang menyampaikan pesan tersebut melalui pesan berantai dalam email. Dari email tersebut, pesan ini kemudian meluas melalui blog-blog pribadi dan media-media online di sana.
Untungnya fatwa haram tersebut tetap tidak dapat menghentikan perkembangan Tarian Poco-Poco yang kini juga mulai populer ke berbagai penjuru belahan dunia. Terbukti kini Tarian Poco-Poco mulai populer di Negara-Negara Eropa seperti Swedia, Belanda, Jerman dan lainnya. Namun sayangnya kini Tarian Poco-Poco lambat laun mulai kehilangan kepopulerannya di tempat asalnya sendiri, Indonesia. Terbukti generasi muda kini justru lebih menyukai tarian asing seperti breakdance dan tarian bernuansa hip-hop lainnya. Padahal sudah sepantasnya bagi kita sebagai pemilik tarian ini untuk melestarikannya agar tidak kemudian dilupakan.
Referensi:
waaah. . . dengan adanya blog ini jadi tahu deh adanya asal-usul tarian poco-poco. makasih atas ilmunya gan ^^. oh iya gan tahu tempat baju senam body image? di tunggu infonya ya gan? makasih :)
ReplyDeleteMasih binhung
ReplyDeleteDari mana asal ya ???????:-/
ReplyDeleteCerita ini perlu diluruskan dan dikaji lagi,..kata kunci asal usul lagu poco poco ada pada frasa lirik " CIK IJA " , karena lagu ini berawal dari gurauan dan godaan sekelompok anak muda yg sering menggoda seorang gadis yang sdh " perawan tua " dan selalu dibalas nya godaan itu dgn lenggok lenggokan pantatnya ,,IJA adalah nama gadis tsb yg sesuai kebiasaan anak muda di Ternate selalu memanggil perempuan yg lebih tua dgn awal sebutan CIK spt org Tionghoa ,,,ketika membaca tulisan ini , saya hanya mencari adakah penjelasan soal CIK IJA itu ditulis, klo tdk ada maka cerita ini Patutlah dipertanyakan
ReplyDeleteSama halnya seperti lagu Ambon " satu tetes air susu mama "yg kerap dinyanyikan oleh Doddy L , 'ciptaan ml ke Goeslaw" , kedua lagu ini sangat akrab di telinga sy puluhan tahun lalu sebelum masuk dapur rekaman ,. Baik poco poco malah sering kami nyanyikan dengan alat musik daun yang ditiup .dan botol Agua,, tapi klo lagu kedua ini saya cukup maklum jika M Goeslaw sebagai pencipta, krn beliau selalu jt menyertakan nama pencipta aslinya yaitu adiknya sendiri Alm. Stanley Goeslaw , lirik aslinya pun agak sedikit berubah karena aksen dan etimologi yang sedikit berbeda ,, spt pada ref aslinya : satu tetes serta susu mama, kita hidup saratus ( seratus) tahun mama , mana bisa kita ( beta,Ambon) mo lupa , mana bisa kita mo manyangkal ,,dst thanks
ReplyDeleteKlo soal fatwa haram , itu sih pilipina mengada ngana ,, kata poco poco secara budaya bahasa juga sebenarnya bukan asli , dalam kota kata di Ternate, apalagi Ambon tidak ada kata itu, namun krn secara geografis kota Ternate lebih dekat ke Manado dibandingkan ke Ambon yang saat itu adalah ibukota propinsi maluku , sehingga alur bepergian org Ternate lebih cenderung ke Manado daripada ke Ambon , dan sesungguhnya tidak ada hubungan antara terciptanya lagu ini dengan lahirnya tarian .. Tarian ini menurut saya aslinya memang berasal dari uji coba beberapa anak muda di Manado yang memadukan tarian khas halmahera,tarian Ternate dan banyak dipengaruhi tarian Sulawesi utara asal KEP sangihe TALAUD ,, sehingga terciptalah tarian poco poco yang memang sengaja dipadankan dengan lagunya ,...sangat wajar dan masuk akal klo pilipina mencoba mengklaim sbg tarian asli mrk krn irama musik dan tata gerak agak mirip,, penduduk pilipina sebagian besar berasal dari pendatang asal sangihe TALAUD ,, So, pemilik asli adalah bangsa kita tapi dikemplang oleh yang " palsu" , krn kita sendiri kurang menghargai hak cipta sih
ReplyDeleteJadi aslinya tari poco poco ini dari mana ya saudaraku ?
DeleteThanks ya gan atas infonya, Dan para komentator thanks ya atas share nya.
ReplyDeleteThanks for this awesome webpage that you have. I like to read your post
ReplyDeleteRumahme.com
The Ipeenk Creations
Ipeenk Downloader
Saya org Malaysia. Semasa saya belajar di University di USA pada tahun 1980an , Saya memasuki sebuah disco berdekatan dengan university.
ReplyDeleteDiputarkan lagu terkini popular tahun 80an , bercorak dance, disco , rap (sudah wuduq) , dan lain2 . Apabila sebuah lagu yg unik diputarkan , Saya lupa lagu apa kerana sudah lama , mereka menari beramai2 serentak . Saya tidak tahu steps tarian tersebut , tapi saya tetap Cuba follow apa yg mereka lakukan . Rakan saya (org US) membantu .
Apabila sy imbas kembali , tarian dn steps tersebut adalah sama dgn steps poco poco, yg ditarikan di Indonesia dn Malaysia.
Pendapat peribadi saya , tarian ini berasal Dari kepulauan sebelah selatan US , seperti Jamaica Tahiti , Trinidad, Puerto Rico.
Saya belajar di US pada awal tahun 80an . Sy percaya tarian ini wujud jauh lebih awal Dari itu , mungkin Dari nenek moyang mereka .
Sedankan , lagu dn tarian ini dikatakan di cipta hanya pada tahun 1995 sahaja .