Hari ini, Jumat, 8 Maret 2013, Google merayakan Hari Perempuan Sedunia dengan menghadirkan doodle yang menggambarkan 27 wajah perempuan dari berbagai etnis dan bangsa. Jika diperhatikan secara seksama, seluruh wajah perempuan di tampilan itu membentuk tulisan 'Google'.
Setiap 8 Maret, seluruh perempuan di dunia memperingati Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day.
Penetapan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Sedunia, karena pada tanggal yang sama di tahun 1917, perempuan di Rusia, untuk pertama kalinya diberikan hak suara dalam pemilu. Inilah yang menjadi tonggak awal peringatan bagi seluruh perempuan dunia.
Sejarah Hari Perempuan Sedunia
Hari Perempuan Sedunia sesungguhnya merupakan kisah perempuan biasa menoreh catatan sejarah; sebuah perjuangan berabad-abad lamanya untuk dapat berpartisipasi dalam masyarakat, seperti juga kaum laki-laki.
Di masyarakat Yunani Kuno, Lysistrata menggalang gerakan perempuan mogok berhubungan seksual dengan pasangan mereka untuk menuntut dihentikannya peperangan.
Sedangkan dalam Revolusi Prancis, perempuan di Paris berunjuk rasa menuju Versailles sambil menyerukan 'Kemerdekaan, Kesetaraan dan Kebersamaan’ menuntut hak perempuan untuk ikut dalam pemilu.
Dikutip dari situs Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan (LBH-APIK), ide untuk memperingati hari Perempuan Sedunia sebetulnya telah berkembang sejak seabad lalu ketika dunia industri ini sedang dalam masa pengembangan dan pergolakan, peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan pemunculan paham-paham radikal.
Berikut ini adalah kronologi singkat dari beberapa kejadian penting yang mengiringi perjalanan Hari Perempuan Sedunia.
1909: Dalam rangkaian pendirian Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional pertama kali diperingati pada tanggak 28 Februari di AS. Hari hari tersebut kemudian terus diperingati perempuan pada setiap hari minggu terakhir bulan Februari hingga1913.
1910: Pertemuan kelompok sosialis internasional di Copenhagen, Denmark, memutuskan untuk memiliki Hari Perempuan Internasional sebagai penghormatan atas hak-hak asasi perempuan dan mendorong diperolehnya hak suara bagi semua perempuan di dunia.
Keputusan ini diterima secara bulat oleh semua peserta yang diikuti lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, termasuk tiga perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota parlemen Finlandia. Pada saat itu, mereka belum memutuskan pada tanggal berapa peringatan hari tersebut akan diadakan.
1911: Sebagai tindak lanjut dari keputusan yang telah diambil setahun lalu, Hari Perempuan Seduani untuk pertama kali diperingati (pada 19 Maret) di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss. Lebih dari sejuta perempuan dan laki-laki bersama-sama turun ke jalan.
Selain hak untuk ikut serta dalam pemilu dan posisi di dalam pemerintahan , mereka menuntut hak bekerja, kesempatan memperoleh pelatihan, dan penghapusan diskriminasi dalam pekerjaan.
Kurang dari seminggu sejak peringatan tersebut, pada 25 Maret terjadi insiden tragis di New York yang menewaskan lebih dari 140 buruh perempuan yang kebanyakan adalah imigran asal Italia dan Yahudi.
Kejadian ini sangat mempengaruhi peraturan perburuhan di AS dan kondisi kerja yang menyebabkan insiden ini terjadi kemudian dikecam habis-habisan selama peringatan Hari Perempuan Internasional tahun berikutnya.
1913-1914: Sebagai bagian dari upaya perdamaian yang berkembang selama berlangsungnya Perang Dunia I, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional untuk pertama kali pada Minggu terakhir Februari 1913.
Di belahan Eropa lainnya, pada atau sekitar 8 Maret di tahun berikutnya, perempuan berunjuk rasa baik untuk memprotes perang maupun sebagai ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan di manapun juga.
1917: Karena dua juta tentara Rusia terbunuh dalam perang, perempuan Rusia sekali lagi turun kejalan pada hari minggu terakhir di bulan Februari menyerukan 'Roti dan Perdamaian'. Para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, tetapi para perempuan ini tetap bertahan.
Sejarah mencatat bahwa empat hari kemudian, Raja Rusia Tsar Nicholas II turun tahta dan pemerintahan sementara mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.
Hari bersejarah itu jatuh pada 23 Februari di Kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret menurut kalender Gregorian (kalender Masehi yang juga kita gunakan).
Pada 1920, hampir tidak pernah lagi diperingati Hari Perempuan Sedunia. Namun pada tahun 1975, melalui kepeloporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perempuan Sedunia akhirnya diperingati kembali pada setiap 8 Maret.
Home »
Info Menarik
» Google Rayakan Hari Perempuan Sedunia
Google Rayakan Hari Perempuan Sedunia
Posted by Unknown
Posted on 9:28 AM
with 1 comment
wah benar, wanita-wanitanya membentuk google
ReplyDelete