Harpoen sebuah aplikasi geo-lokasi di perangkat mobile, memungkinkan Anda untuk melakukan itu. Anda bisa memakai Harpoen untuk meninggalkan catatan, foto, atau berkomentar di manapun Anda berada selagi terkoneksi dengan internet.Ketika Anda berada di suatu tempat, Anda bisa mengecek Harpoen untuk melihat hal seru apa saja yang ada di sekitar. Ia seperti papan pengumuman yang ditulis oleh seseorang dan bisa dilihat oleh orang lain yang berada di sekitar sana.
"Dari
awal kami ingin membuat tembok di sekeliling kita berbicara dengan
Harpoen. Makes spaces talk, istilahnya," kata Agatha Simanjuntak, salah
seorang pendiri Harpoen. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk mencatat
hal menarik atau meninggalkan foto kenangan yang terjadi di lokasi. Bisa
juga digunakan untuk mencatat menu makanan terbaik di restoran.Salah
satu yang tak terduga di Harpoen, aplikasi ini sering digunakan untuk
mencatat nama Wi-Fi dan password di suatu tempat agar berguna untuk
orang lain. Ada pula yang meninggalkan puisi dari dan untuk sepasang
kekasih yang berkunjung ke tempat penuh kenangan. Ini sungguh
menyenangkan, mencatat apapun yang kita pikirkan di tempat penuh
kenangan!
Harpoen menawarkan tampilan antarmuka
(user interface/UI) yang keren, serta memberi pengalaman (user
experience/UX) yang berbeda dalam memanfaatkan aplikasi geo-lokasi.
Harpoen menjauh dari konsep peta yang sering dipakai sebagai tampilan
aplikasi geo-lokasi. Mereka melakukan hal yang berbeda dan memilih gaya
infografis dari tahun 70 dan 80-an yang identik dengan unsur bulat.Selain
Agatha, Harpoen juga didirikan oleh JP Ellis dan Ty Kroll. Dua nama
terakhir berasal dari Amerika Serikat. Ellis adalah suami Agatha yang
sudah tinggal di Indonesia selama 7 setengah tahun. Sementara Kroll,
sering bolak-balik ke Indonesia sejak 10 tahun lalu untuk berselancar
menantang ombak. Ketiganya bertemu dan memulai bisnis di Indonesia.
"Harpoen dibuat di sini, dari ide awal sampai eksekusi," tegas Agatha.
Aplikasi juara dunia
Harpoen
menjadi juara dunia untuk aplikasi mobile kategori pariwisata dan
budaya di World Summit Award (WSA)-Mobile 2013, Abu Dhabi, Uni Emirat
Arab, 5 Februari 2013.Juri memilih Harpoen
berdasarkan keunikan konsep, pelaksanaan, potensi untuk menjangkau
khalayak global, dan penerapan komersial. Harpoen mengalahkan aplikasi
untuk panduan wisata dari Italia, pemesanan taksi global dari Estonia,
sebuah aplikasi pengalaman spontan dari Uganda, dan pemandu wisata dari
Austria.
"Kami sangat berterima kasih dapat
penghargaan tingkat global dari juri-juri yang begitu berbobot.
Tentunya, kami sangat bangga dapat membawa nama Indonesia ke kompetisi
ini," ujar Agatha.Harpoen adalah aplikasi mobile
pertama dari Indonesia yang mendapat gelar ini. Juara lainnya termasuk
iButterfly dari Hong Kong di kategori mobile commerce, RoadRoid dari
Swedia dalam pemerintahan ponsel, Proyek Noah dari Kanada dalam
pendidikan seluler, dan HandTalk dari Brasil di pemberdayaan mobile.
Harpoen
versi 1.0 dirilis pada Maret 2012 untuk perangkat iOS. Tim pengembang
kemudian merilis Harpoen versi 2.0 pada Februari 2013, dan terintegrasi
dengan Facebook dan Twitter. Harpoen juga menyediakan filter foto untuk
mengolah gambar agar terlihat ciamik. Selama ini
Harpoen berjalan dengan pendanaan sendiri untuk pengembangan aplikasi
serta maintenance server. Mereka membuka investasi dari perorangan
maupun perusahaan, selagi mitra tersebut dianggap tepat.Harpoen
sudah diunduh oleh puluhan ribu pengguna. Yang terbesar jelas dari
Indonesia, meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Denpasar,
Cirebon, Surabaya. Agatha mengklaim Harpoen juga banyak digunakan di
Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Brazil dan Jerman.
Sumber
wah baru tau nih ,, nice deh gan
ReplyDeleteblognya sudah saya follow jika berkenan follow balik yah :)
ReplyDeleteachmadrizali.blogspot.com
Waaahhh klo jaman kecil saya, harponn tuh peluru kendali bang..
ReplyDelete